SDN 8 Rantau Bayur Desa Lubuk Rengas
Loading...
Kabupaten Banyuasin
081234567890

Berita

Sejarah Desa Lubuk Rengas

30 Dec 2018

Pada tahun 1758 setelah pecah kerajaan majapahit datang dua orang laki-laki dari tanah jawa ke palembang, namanya Janggot dan Ayat. Setelah tiba di Palembang, kebetulan di Palembang ada gajah yang sangat buas bernama Cik Bahar. Pada pukul 16.00 WIB semua orang tidak berani keluar rumah karena takut dengan gajah buas tersebut. Ayat tidak mengetahui hal tersebut sehingga dia langsung keluar rumah. Tiba-tiba gajah tersebut menyungkur Ayat, tanpa pikir panjang ayat langsung menjinakkan gajah tersebut dengan kekuatan yang dimilikinya. Lalu Ayat mematahkan gading sebelah kanan gajah tersebut. Gajah tersebut pingsan dan setelah sadar dia berkata kepada Ayat, “ wahai kau Ayat dimanapun kuburan mu kelak akan ku bongkar!” Sejak peristiwa tersebut orang-orang tidak takut lagi keluar rumah.

Pemerintahan saat itu dipimpin oleh sunan sakti bernama Sunan Lemabang atau yang biasa dikenal dengan sebutan Hulubalang. Beberapa tahun kemudian Palembang diserang oleh belanda. Ayat pun ikut berjuang dalam perang itu, tetapi pihaknya mengalami kekalahan. Kemudian ayat kembali ke Sungai Musi. Ayat pun menelusuri sungai tersebut sampai kemuara yang menghadap ke arah terbitnya matahari. Ditengah perjalan, Ayat melihat buah Majo (bahasa setempat yang artinya buah Maja) yang terapung-apung di air.

Konon katanya buah tersebut sangat pahit, tetapi Ayat tidak peduli dan dia langsung mengupas buah tersebut lalu direbusnya dan dimakannya. Ternyata buah tersebut tidak pahit melainkan sangat manis. Kemudian dia memberi nama sungai tersebut dengan nama Sungai Majo Manis. Dia melanjutkan perjalanannya menyelusuri sungai tersebut mulai dari Tanjung Raman kemudian ke sungai Jambu. Sungai tersebut bercabang dua, yaitu : sungai Cambia di sebelah kiri dan sungai Rumah Petai di sebelah kanan. Setelah itu Ayat berlabuh dan membuat desa di tanah tersebut.

Kedatangan Ayat diketahui oleh Kubulibar Telapak yang merupakan salah satu pemimpin di wilayah tersebut. Kemudian terjadi perebutan wilayah diantara kedua belah pihak. Tetapi pada akhirnya Ayat menang atas peperangan tersebut. Karena dia kalah, kemudian Kubulibar Telapak membagi daerah tersebut menjadi dua daerah kekuasaan yang terdiri dari daerah kekuasaan Ayat dan daerah kekuasaan Kubulibar Telapak. Setelah beberapa tahun kemudian, Ayat meninggal dunia. Pada tahun 1914 Gajah Cik Bahar pun datang membalas dendamnya kepada Ayat dengan cara membongkar kuburan Ayat. Kemudian, gajah tersebut ditembak oleh Bapak Sima Bakri dan gajah itu pun mati. Pada tahun 1935 Nuhasan dan Anangpong Berbah penyerahan nama Majopani diubah menjadi Desa Lubuk Rengas.

sumber : Bapak Ar-rohim (yek uju)


Leave a Reply